Ini adalah sambungan dari cerita sebelum nya :
Tanteku Suka Sex2
Tangan aku yg nganggur setelah itu aku suruh bekerja lagi
dgn mengusap2 selangkangannya & terdengar beliau berbisik terhadap aku ”
Masukkan ahhh….waktu ini yahhhhhhhh, Mbak udahhhhhhh pengen …banget …nih.ahhh”
Aku setelah itu membawa inisiatif bersama mendorong Mbak supaya kembali rebah
& dgn perlahan dirinya menuruti keinginan aku bersama rebahan dilantai
kamar mandi. Aku selanjutnya membawa segayung air & menyiramkan ke tubuhnya
& setelah itu satu gayung lagi buat disiramkan ketubuh aku sendiri.
Sesudah kami berdua basah, tangan kanan aku seterusnya
meremas2 dadanya sedangkan tangan kiri aku memegang kejantanan aku menuju
kelubang sejuta kenikmatan. Mbak serta telah siap menerima terjangan aku dgn
terhubung ke-2 kakinya supaya memudahkan aku memasukinya. Bersama perlahan
namun tentu aku coba buat memasukkan kepunyaan aku yg sedari tadi telah tegak
ke kemaluannya.
Tetapi sebab telah lama ia tak tersentuh laki2, menciptakan
aku agak sulit pula utk menancapkannya. Sekian Banyak kali aku arahkan batang
aku, tetapi agak sulit utk sukses, & sesudah sekian banyak tusukan,
hasilnya kelamin aku masuk dgn berhasil ke selangkangannya. Yah cengkeraman
vaginanya sungguh nikmat, lantaran kala itu vaginanya teramat sempit & itu
telah memubuat aku merem melek, & bersama kegiatan pelan aku sejak mulai
menaik turunkan pinggul aku.
Aku menonton Mbak mengerang kenikmatan hingga bola matanya
hilang, & ia pun meggerak2kan pinggulnya kekiri & kanan bersama tujuan
biar seluruh lokasi divaginanya terjejali bersama kemaluanku yg telah mulai
sejak memompa. Tiap-tiap pompaan menciptakan beliau mendesah tak karuan.
Sesudah sekian banyak menit, ia selanjutnya memelukku bersama erat &
membalikan tubuhku & tubuhnya. Waktu Ini beliau telah berada di atasku.
& gantian ia yg menaik turunkan pinggulnya menguber
kenikmatan yg tidak ada tara. Sementara itu tanganku yg telah bebas kembali
memainkan “susu”nya & mengusap2 punggungnya.
“Sssaaayyyaaa… udah ahhh… ingin …. kkkeeeluar nihhhh…”
Desahnya.
Mendengar desahannya yg demikian seksi aku makin terangsang
& aku mulai sejak merasakan ada sesuatu “tenaga dalam” yg mau dikeluarkan
& seluruhnya nampaknya telah terkumpul di kejantanan aku.
“saya pula udah ingin ke luar mbak……..!” desis aku
mempercepat aktivitas pinggul aku dari bawah.
“Tahannnn… sebennnnntaarrrr…” katanya…
“Biaaaaarrr…. Mbak keeee… luar dulu…. ouhhh” Sayapun
mengerti buat tak mengeluarkannya di dalam, dikarenakan dgn argumen apapun aku
tidak ingin sperma yg aku keluarkan ini jadi anak dari rahim “Bibi” aku.
Aku berupaya utk menahan, sesaat setelah itu terasa
cengkeraman di kelamin aku terasa kuat & terasa hangat, badan Mbak aku
kembali mengejang. Bila aku tak mencabut kemaluan aku dgn sedikit mendorong
perut Mbak aku, barangkali aku pula dapat mengalami orgasme bersamaan bersama
Mbak Ras. Untung saja aku sigap, sesaat selanjutnya Mbak Ras terkulai lemas di
atas badan aku menikmati sisa2 kenikmatan. Paha aku terasa hangat lantaran
Pelumas yg ke luar dari Vagina Mbak. Sayapun memeluknya, & membalikkan
tubuhnya Dikarenakan aku belum terpuaskan aku pula kembali merangsang Mbak
bersama jilatan di sekitar selangkangannya.
Sesudah berkisar 3-4 menit Mbak Ras kembali terangsang &
menyuruh aku memasukkan lagi kepunyaan aku kedalam vaginanya.. Tidak Dengan
ba-bi-bu lagi, serentak aku tancapkan kedalam kemaluannya. Kali ini lebih
gampang sebab kemaluan kami berdua memang lah sudah licin. Sesudah memompa
sekian banyak menit, aku kembali merasakan gelombang kenikmatan & bersama langsung
aku mencabutnya & mengocok2nya dgn tangan sendiri. Tapi tak disangka, Mbak
selanjutnya menangkap kemaluan aku & menukar tangan aku dgn tangannya &
setelah itu memasukkan Junior ku kedalam mulutnya.
Ahhh….terasa sungguh nikmat, lebih-lebih permainan lidahnya
menciptakan aku tak sanggup berkukuh lama & hasilnya seluruh aku keluarkan
di dalam kuluman mulutnya. Tetapi aku tak menonton ia melepaskannya, beliau
seakan tak ingin melepaskan burung ku yg sedang muntah & dirinya menghisap
habis seluruh muntahannya tidak dengan sisa. Sesudah aku merasakan pelumas dari
dalam tubuhku habis, sang junior juga perlahan2 kembali mengecil. Menonton hal
tersebut, mbak setelah itu melepaskan anu aku, & tersenyum pada aku
Selanjutnya dirinya berbisik “Tango, terima kasih yah, Mbak udah lama gak
menikmatinya dari paman loe, ntar lain kali kalo ada peluang mampu kan loe
puasin mbak lagi?” Dgn masihlah terduduk di lantai aku mengangguk sambil
tersenyum nakal pada Mbak aku.
Seterusnya kami pula mandi sama2, saling membersihkan diri
& sesekali tangan aku bergerak nakal menyentuh payudaranya yg tadi
pentilnya pernah mencuat. Sesudah kejadian mula-mula itu, kami serta tidak
jarang melakukannya di hri Pekan atau hari2 libur di mana kondisi rumah sedang
sepi. Kadang di kamar mandi, kadang di kamarnya.
0 komentar:
Posting Komentar